Tuesday, June 12, 2018

Dalam hidup ini tidak ada yang sempurna. Dunia selalu ada kekurangan. Mengapa? Supaya kita saling mengisi. Maka rajutlah kehidupan sosial supaya kita mudah menuju Kesempurnaan. Ketika menggoreng ikan di dapur, saya terdiam dalam kefanaan, larut dalam ketiadaan nilai, ketika menyadari betapa saya teramat kecil dan tidak berharga dalam samudera karya manusia. Semua peralatan dapur yang saya miliki adalah cipta karya orang lain; ikan yang saya goreng adalah hasil tangkapan orang lain; minyak untuk menggoreng juga hasil dari kebun sawit orang lain. Jadi, saya ini mau apa, jika ribuan dan bahkan jutaan manusia lain tidak ada? Di zaman modern, ketergantungan kita kepada orang lain semakin terasa. Maka hargailah orang lain, apa pun profesinya, sejauh yang ia lakukan bukan sebuah pelanggaran hukum atau norma. Tukang sampah pun, profesinya tidak boleh dianggap sampah.
Dalam hidup ini kita perlu teman atau sahabat. Satu orang musuh terlalu banyak, tetapi seribu teman belum cukup. Karena itu peliharalah persahabatanmu. Semua orang mukmin itu bersahabat. Temanilah mereka dalam suka dan duka. Bantulah mereka ketika berbuat baik atau berbuat jahat. Kalau berbuat baik, bantu mereka meneruskan perbuatan tersebut, kalau berbuat jahat, bantu mereka melepaskan kejahatannya itu.
Dalam hidup ini kita tidak boleh sombong. Jangan katakan: "Aku lebih baik dari dia." Pelopor kalimat ini adalah Iblis. Tidak ada yang tahu siapa lebih baik di antara kita, kecuali Allah. Bertaqwalah sesuai kemampuanmu (ini sabda Nabi), dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu (ini firman Tuhan). Ketika seseorang menganggap dirinya paling mulia, sesungguhnya ia telah melangkahkan kakinya ke dalam kehinaan. Maka buanglah pikiran tentang kehebatan dirimu, dan beramallah sesuai kemampuanmu. Amalan yang tulus dengan sikap rendah hati, walaupun kecil dan sedikit, lebih baik daripada amalan besar dan banyak yang dibangga-banggakan. Terlebih, kalau yang besar itu cuma omong kosong. Ya Allah, ampuni kami! Beri kami petunjuk! Kami takut menjadi seperti Iblis.
Dalam hidup ini kita harus selalu memiliki harapan. Jangan putus asa! Jangan lakukan tindakan bunuh diri! Kematian bukanlah akhir dari kehidupan. Jangan pula terobsesi oleh cerita tentang sorga yang seoalah-olah "kita" PASTI memasukinya. Lalu mencari jalan pintas? Bom bunuh diri belum tentu mengantarkan pelakunya ke sorga. Masuk sorga itu ada aturannya. Menjadi penghuni sorga tidak instan. Ikhlas saja tidak cukup. Harus ada ilmunya. Sorga adalah harapan, bukan realitas yang dapat tertuang dalam imaginasi manusia yang ada di dunia ini. Sorga di luar imaginasi. Sorga itu urusan akhirat, dan tidak perlu diburu. List nama-nama penghuninya sudah ada. Tidak ada manusia yang dapat mencetaknya. Tuhan yang menentukannya. Gantungkanlah harapan! Jangan mengklaim diri sebagai penghuni sorga! Menurut teori: harapan itu menunjukkan bahwa yang diharapkan ada. Hanya Tuhan sebaik-baik tempat kita menggantungkan harapan.
Dalam hidup ini kita tidak boleh cepat marah. Jangan little little emosi. Seorang hakim dilarang memutuskan perkara kalau sedang marah. Orang yang sedang marah tidak dapat mengambil keputusan secara benar. Orang yang tidak stabil emosinya tidak bisa berpikir seimbang, dan setan mudah sekali mempengaruhi orang yang sedang dalam kondisi seperti itu untuk menyeleweng. Jadi, kita harus tenang. Orang yang emosi itu selalu terburu-buru. Ia tidak sempat memberikan berbagai pertimbangan penting untuk mengambil sebuah kesimpulan atau keputusan. Ia diburu oleh setan. Semakin diburu, kita menjadi semakin tidak seimbang. Maka tenanglah, jangan cepat marah. Jangan cepat emosi. Masih banyak karunia untuk kita syukuri ketimbang harus melampiaskan amarah dan angkara murka! Jika kamu marah, berwuduklah! Demikian sabda Nabi s.a.w. Sebab, setan itu diciptakan dari api. Ia harus diredam dengan sesuatu yang dingin!
Dalam hidup ini kita harus sabar, kalau mau sukses. Orang yang tidak sabar akan mudah mengalami kegagalan, sebab orang yang tidak sabar tidak bekerja dengan fokus. Orang yang tidak sabar menginginkan segalanya dan menginginkan segala sesuatu diperoleh secara instan. Sedangkan hal seperti itu tidak ada di dunia ini. Akibatnya, orang yang tidak sabar akan mudah stress dan mudah terpedaya oleh rayuan. Kalau mau sukses harus sabar. Kesabaran adalah sifat yang sangat powerful untuk mengalahkan segala tantangan. Kesabaran bisa mengubah tanah liat menjadi emas dan dolar, bisa mencungkir balikkan segala prasangka, bisa mengubah ejekan menjadi pujian dan tangis menjadi senyuman. Karena kesabaran selalu melahirkan ketenangan dan ketenangan mengubah segala sesuatu menjadi kekuatan. Tuhan selalu bersama orang yang sabar. Who is the Most Powerful besides God?
Dalam hidup ini kita harus saling percaya. Sebab, kalau tidak, maka kita akan sendirian. Kita tidak akan berani naik pesawat kalau tidak percaya pada pilot. Kita akan takut naik bus kalau tidak percaya pada supirnya. Ke dokter pun kita tidak akan mau kalau kita tidak percaya padanya. Lalu bagaimana dengan kepercayaan kita kepada Tuhan? Apakah kita percaya pada keadilan-Nya, janji-janji-Nya dan kasih sayang-Nya? Atau "kita terlalu sibuk untuk peduli pada-Nya?"
Dalam hidup ini kita harus menolong orang lain, tapi kalau tidak bisa, janganlah menyakitinya. Dalam hidup ini kita harus memberi kemudahan kepada orang lain, tapi kalau tidak bisa, janganlah menyusahkannya. Dalam hidup ini kita kita harus bermanfaat bagi orang lain, tapi kalau tidak bisa, janganlah memudaratkannya. Namun sebaiknya kita tidak boleh pasif. Hidup ini seperti orang naik sepeda, kata Albert Enstain, jika tidak terus bergerak kita akan jatuh. Mencari keseimbangan dalam hidup tidak bisa dengan diam. You have to move ...
Tafsir Surat Al-Kawtsar (108)
Ayat: 1-3

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Ayat-ayat ini diekspresikan dalam bentuk pembicaraan langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad. Nampak di sini Nabi seperti sedang merasa sedih karena cacian dan hinaan yang disampaikan oleh kaumnya. Maka Allah menggembirakannya dengan memberikan ketegasan bahwa beliau tidak hina dan tidak  rendah. Orang yang mencaci maki beliau itulah yang hina dan rendah. Demikian juga, Allah telah memberikan karunia yang banyak kepada beliau serta telah menyediakan karunia yang labih banyak lagi nanti di akhirat. Nabipun gembira dan tersenyum.

Perjalanan hidup manusia tidak selalu mulus, ada saja tantangan yang dihadapi, terutama sekali oleh mereka yang bekerja keras atau mengemban tanggung jawab tertentu, seperti pemimpin negara, guru, dosen, imam, tokoh masyarakat dan lain sebagainya. Demikian juga, tidak semua orang senang kepadanya, terutama sekali mereka yang memiliki kepentingan tertentu yang bertentangan dengan kebijakannya. Ketika perasaan tidak senang atau kebencian itu diekspresikan, maka tentu saja akan berdampak secara psikologis bagi siapa saja yang menjadi sasarannya. Bahkan Nabi sekalipun memiliki hal sama. Maka aya-ayat dalam surat ini merupakan peredam emosi siapa saya yang bergerak dalam tugas keumatan, dalam dakwah atau berbagai aktivitas kebaikan, untuk menyadari bahwa kebaikan tidak akan pernah dikalahkan oleh keburukan, baik di dunia, apa lagi di akhirat. Yang hina bukanlah orang-orang yang menegakkan kebenaran dan keadilan, tetapi mereka yang sombong dan mengikuti hawa nafsu.